Responsive Ads Here

Jumat, 07 Desember 2018

Antonov An-225, Sosok Pesawat Terbesar di Dunia


Antonov An-225 merupakan pesawat terbesar didunia saat ini hasil karya para insinyur Uni Sovyet, sebelum perang dingin berakhir. dibuat oleh perusahaan Antonov. Dunia pun terkagum dengan ukurannya lebar rentang sayapnya pun mencapai 84 meter, lebih panjang dari lima truk kontainer. Bahkan mengalahkan lebar rentang sayap pesawat penumpang terbesar didunia Airbus A380. Pesawat ini diberi nama Mriya atau didalam bahasa Ukraina yang berarti mimpi atau inspirasi, namun hanya satu pesawat An-225 yang pernah terselesaikan oleh perusahaan Antonov.

Tahun 1988 pesawat ini memulai penerbangan perdananya dan berhasil, setelah itu perusahaan ini berencana membuat tiga unit pesawat yang sama, tahun 1989 kostruksi pesawat kedua pun dimulai namun sayang konstruksi ini tak pernah selesai. Adapun sisa-sisa pembuatan An-225 yang belum selesai masih tersimpan di sebuah hanggar di pinggir kota Kiev, Ukraina.

Awal Pembuatan


Pembangunan awal An-225 dimulai pada dekade 1960 sampai 1970-an, di masa era perang dingin dimana saat itu Uni Sovyet terlibat kompetisi program luar angkasa dengan Amerika. Pada awalnya tujuan pembuatan pesawat ini adalah untuk mengangkut komponen yang berat milik program luar angkasa Sovyet, diantaranya untuk mengangkut pesawat ulang alik Buran. Pada tahun 1991 Uni Sovyet runtuh demikian juga dengan program luar angkasanya. Ditengah kekacauan yang terjadi pembangunan pesawat masih berlanjut walau akhirnya dihentikan tahun 1994.

Sampai saat ini Mriya merupakan pesawat terbesar yang yang pernah dibuat, pesawat ini mampu mengangkut beban dengan bobot maksimum hingga 250 ton. Dengan ukurannya yang sangat besar membuat pesawat ini memegang 240 rekor sekaligus, termasuk sebagai transportasi kargo dengan beban terberat. Bahkan pilot yang akan menerbangkannya pun harus melewati pelatihan khusus.

Proses Rekonstruksi

Walau konstruksinya pernah terhenti, pembuatan pesawat An-225 yang kedua dimulai kembali dan pembangunanya sudah mencapai tahap 70 persen. Komponen-komponen utama seperti badan, ekor, sayap dan gigi pesawat sudah selesai diproduksi. Namun pengembangan tersendat karena masalah pendanaan, Program Director Antonov An-225,Gennaidy Silchenko, mengatakan program ini akan cepat rampung jika mendapatkan suntikan dana sebesar antara USD250 juta hingga USD350 juta.

Proses perakitan hampir terjadi di tahun 2016, ketka itu China menyatakan tertarik merampungkan konstruksi, namun karena sulitnya mengangkut pesawat tersebut ke China dan kelanjutan proyek ini pun tak pernah terjadi.




Baca Juga:
7 Lembah dengan pemandangan terindah di dunia
Inilah 4 Jet Tempur Termahal di Dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar